Apakah Bahan
Bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap …???
Pembangkit
listrik tenaga uap adalah sebuah pembangkit listrik yang beroperasi menggunakan
bahan bakar energi uap. Pembangkit listrik ini terdiri dari boiler, turbin uap,
generator, dan alat pembantu lainnya. Boiler menghasilkan uap pada tekanan
tinggi dan suhu tinggi. Turbin uap mengubah energi panas uap menjadi energi
mekanik. Generator kemudian mengubah energi mekanik menjadi tenaga listrik.
Pembangkit
listrik tenaga uap sangat efisien dan ramah lingkungan, yang akan berkontribusi
pada penyediaan pasokan daya listrik yang stabil, dan juga sekaligus pengurangan
dampak lingkungan.
Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Di antara
pembangkit listrik tenaga uap sudah ada yang Menerapkan ultra-supercritical
pressure technology atau teknologi tekanan ultra-superkritis, sebuah teknologi khusus
agar kinerja pembangkit listrik uap menjadi sangat efisien.
Pembangkit
listrik uap memiliki rekam jejak yang mengesankan di bidang pembangkit listrik,
khususnya setelah dipadukan dengan teknologi ultra-supercritical pressure,
Hal ini dibuktikan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi di berbagai Negara
pada sistem PLTU.
PLTU akan
berkontribusi besar pada pasokan tenaga listrik yang stabil, dan juga pengurangan
dampak lingkungan di seluruh dunia, berdasarkan teknologi canggih tersebut.
Apa itu
teknologi ultra-supercritical
pressure?
Di suhu normal
air akan mendidih dan menjadi uap pada 100ºC. Ketika tekanan meningkat, suhu
mendidih air juga meningkat. Ketika tekanan terus meningkat sangat tinggi,
khususnya pada suhu 374ºC, maka air tidak akan mendidih lagi, tetapi langsung berubah
menjadi uap. Inilah yang disebut titik kritis atau supercritical, dan
tekanan di atas titik kritis ini disebut tekanan superkritis atau supercritical
pressure. Tekanan superkritis dengan suhu sama dengan atau lebih dari 593ºC
lalu disebut dengan tekanan ultra-superkritis atau ultra-supercritical
pressure.
Sistem
Co-generation Plants Pada PLTU untuk penggunaan energi yang efektif
Sistem Co-generation
plant adalah sistem pada pembangkit listrik uap untuk memasok tenaga listrik
dan energi panas (yang banyak digunakan pada pembangkit listrik uap). Sistem
Co-generation Plants diterapkan sebagai solusi efektif untuk pembangkit listrik,
khususnya dengan menggunakan kelebihan energi panas pada berbagai pabrik
industry.
Pemanfaatan
kelebihan energi panas buangan dari berbagai pabrik sebagai bahan bakar untuk
boiler, akan semakin meningkatkan penggunaan energi yang tersedia secara
efektif. Pembangkit listrik dengan tenaga uap panas dari pabrik industri ini juga
berfungsi sebagai generasi masa depan dari PLTU. Sebab, sistem ini berkontribusi
pada optimalisasi penggunaan energi dan juga pengurangan dampak lingkungan
secara bersamaan dengan bantuan teknologi canggih.
PLT Uap
Memasok pembangkit listrik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Para produsen
yang merancang dan memproduksi peralatan dan perangkat yang diperlukan untuk
pembangkit listrik termal tenaga uap seringkali juga menyediakan layanan EPC (Engineering,
Procurement and Construction), termasuk juga pembangunan area pembangkit
lsitrik, sehingga sangat aman dan terjamin sesuai dengan kebutuhan para
pelanggan di lapangan.
Penggunaan
Awal Tenaga Uap Untuk Industri
Penemuan tenaga
uap mengubah konsep manufaktur dan mengubah masyarakat agraris Eropa dan
Amerika menjadi industri, khususnya di daerah perkotaan. Buruh tani dan petani
yang berjuang mencari nafkah di ladang lalu berbondong-bondong ke daerah kota dengan
harapan akan menemukan sumber penghasilan yang baru.
Selama
bertahun-tahun, Inggris dikenal sebagai pemimpin dunia dalam produksi tekstil
berkualitas tinggi seperti wol, linen, dan kapas. Sebelum revolusi industri,
kain-kain itu ditenun di atas alat tenun di rumah-rumah dan pabrik-pabrik kecil
oleh pemintal, penenun, dan para tenaga manual pencelupan warna kain.
Pada pertengahan
abad ke-18, penemuan alat pemintal benang putar manual, alat penenun otomatis
tenaga uap, dan alat pemintal benang tenaga air mengubah industri tekstil dan
meningkatkan kapasitas kerjanya, sehingga mampu memproduksi kain berkualitas
sama dengan produk sebelumnya, namun dengan waktu yang lebih cepat dan
ekonomis.
Produksi yang menjadi
lebih efisien itu lalu merevolusi industri sehingga mampu memenuhi dan
melampaui permintaan yang awalnya sudah meningkat, khususnya pada produk
tekstil.
Ketika uap
mengubah industri tekstil, hal itu lalu memiliki dampak yang sama pada industri
pertambangan. Penggunaan tenaga uap meningkatkan teknik penambangan dan
memungkinkan penambang untuk menggali lebih dalam dan mengekstraksi batubara
dan bijih lainnya dalam jumlah yang lebih besar.
Awalnya, para penambang
harus membawa muatan tambang secara manual, yang sangat menguras tenaga dan
memakan waktu. Dengan diperkenalkannya tenaga uap, proses pengangkutan dengan
tenaga manusia dapat dihilangkan dan diganti menggunakan gerbong kereta api dan
transportasi bertenaga uap. Selain itu, kipas
angin bertenaga uap juga digunakan untuk menghasilkan aliran udara pada ventilasi
tambang yang lebih baik.
Berikutnya Mesin
uap stasioner ditemukan dan diperkenalkan pada pertengahan abad ke-19, secara
signifikan mesin tersebut meningkatkan efisiensi mesin uap untuk menghasilkan
lebih banyak daya, menggunakan lebih sedikit bahan bakar, dan membutuhkan lebih
sedikit perawatan.
Penggunaan mesin uap
baru ini diperkenalkan oleh George Henry Corliss. Mesinnya menggunakan fitur
dasar yang sama dengan mesin uap piston yang sebelumnya, namun mesin uap yang
satu ini menggabungkan konfigurasi katup serta gearing yang sangat unik.
Tenaga Uap
di Abad ke-21
Dari uraian di
atas, Mungkin tampak bahwa tenaga uap adalah salah satu bentuk energi yang
telah lebih lama ditemukan penggunaannya. Pada kenyataannya, kekuatan uap hingga
saat ini tetap digunakan di berbagai industry di abad ke-21.
Namun demikian,
bahan bakarnyapun sudah sangat berkembang ke berbagai bentuk bahan bakar, misalnya
batu bara, gas, minyak, atau bahkan uranium yang semuanya digunakan untuk
memanaskan boiler yang mengandung air, untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi,
sebagai energi untuk menggerakkan bilah pada turbin untuk menghasilkan listrik.
Dengan kata lain,
Pembangkit listrik tenaga uap hanyalah bentuk pengembangan dari penggunaan
tenaga uap, melalui boilernya yang kompleks. Di kota-kota terbesar, uap dipompa
ke berbagai bangunan industry untuk kebutuhan pemanasan dan juga pendinginan
berbagai hal.
Pada beberapa
kasus, terkadang hal itu berujung kasus ledakan uap di beberapa tempat di awal
abad ke-20. Misalnya Pada 2018, pipa uap meledak di New York yang memaksa dilakukannya
evakuasi pada beberapa bangunan. Pada 2017, pipa uap meledak di Baltimore yang
menerbangkan puing-puing reruntuhan ke beberapa blok kota, sehingga menciptakan
kekacauan. Daftar kejadian kecelakaan penggunaan tenaga uap semacam ini sudah
sering terjadi beberapa kota di Amerika Serikat.
Di Negara lain
seperti Islandia, tenaga uap dari energi panas bumi digunakan untuk
menghasilkan seperempat dari kebutuhan listriknya. Islandia memanfaatkan
reservoir bawah tanah dengan aliran air bertekanan tinggi, yang kemudian mengeluarkan
uap untuk memutar turbin di beberapa pembangkit listrik yang mereka bangun.
Sejarah panjang
pengembangan penggunaan teknologi dengan sumber energi dari uap kemudian
membawa lahirnya mesin listrik yang juga menggunakan energi uap. Hal ini
menjadi bukti bahwa meski tergolong sebagai sumber energi tertua dibandingkan
dengan sumber energi lainnya, namun penggunaan tenaga uap seolah terus
berkembang dan tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi.
Posting Komentar untuk "Apakah Bahan Bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap"