Penggunaan
baterai pada alat elektronik sanggat banyak kita temui saat ini Dalam kehidupan
sehari-hari baik di rumah, pabrik, kantor, perusahaan dll…. sanggat banyak kita temukan Beberapa alat
elektronik yang juga menggunakan baterai untuk menjadi penyuplai listrik pada
sistemnya, sehingga menjadi lebih praktis dan sangat mudah untuk dibawa ke manapun
yang membuat kerja kita lebih cepat dan lebih praktis tanpa harus mencari sumber
listrik sebagai energi untuk mengerakkan alat elektronik kita.
Seperti
Dilansir oleh Encyclopedia Britannica, bahwa baterai adalah suatu sel
elektrokimia yang bekerja dengan cara mengubah energi kimia menjadi sebuah energi
listrik secara langsung. Sebuah Baterai akan mengalirkan energi listrik dari
sumber berpotensial tinggi ke benda berpotensial rendah, untuk kemudian menghidupkan
alat elektronik tersebut.
Fungsi dan Kegunaan Baterai
Baterai Pada Rangkaian Listrik Berfungsi Sebagai penyedia atau penyuplai
energi listrik pada berbagai jenis alat elektronik, yang menjadikan alat
elektronik tersebut bisa bekerja atau di gunakan tanpa harus tersambung lagi ke
sumber listrik.
Berdasarkan
artikel yang ditulis disitus MIT School of Engineering, bahwa kita tidak akan dapat
menangkap maupun menyimpan sebuah aliran listrik, namun kita bisa menyimpan sebuah
energi listrik dalam sebuah bentuk energi kimia, khususnya dengan menggunakan
baterai.
Baterai
tersebut kemudian akan bisa mengubah bentuk energi kimia menjadi sebuah energi
listrik kapanpun dibutuhkan, melalui sebuah proses elektrokimia. Sumber Energi
listrik tersebut kemudian akan bisa digunakan untuk menyalakan berbagai alat
elektronik, misalnya laptop, kamera digital, ponsel android, sebuah walkie-talkie,
sebuah radio, dan bahkan mobil.
Jenis Baterai
Secara
garis besar, umumnya terdapat dua jenis baterai, yaitu jenis baterai primer dan
jenis baterai sekunder. Berikut penjelasan mengenai keduanya:
1. Baterai primer
Jenis
Baterai primer merupakan sebuah jenis baterai yang hanya sekali pakai saja, serta
tidak bisa lagi diisi ulang, karena proses reaksi kimianya bersifat sangat irreversible
(atau tidak dapat dibalikkan). Adapun Contoh jenis baterai primer adalah:
1)
Baterai zinc-carbon; Baterai zinc –carbon memiliki bahan yang terbuat dari bahan
seng dan juga karbon sebagai bahan utama. Bahan Seng digunakan sebagai kulit pembungkus
baterai yang juga sekaligus sebagai wadah bagi elektroda negatif.
Sedangkan
bahan karbon nya berbentuk sebuah batang yang ada di tengah baterai, dan
digunakan sebagai sebuah elektroda positif. Contoh nyata baterai zinc-carbon yaitu
baterai yang berbentuk tabung berbagai ukuran yang biasanya digunakan untuk remote
tv, jam dinding, dll.
2)
Baterai alkaline
Seperti
Dilansir oleh Chemistry Libre Text, jenis baterai alkaline adalah jenis baterai
yang mampu menghasilkan energi lebih banyak tiga hingga lima kali, dari jenis baterai
zinc-carbon meski berukuran yang sama. Sehingga jenis baterai alkaline jauh
lebih kuat dan tahan lama daripada jenis baterai zinc-carbon.
2. Baterai sekunder
Jenis
Baterai sekunder adalah sebuah baterai yang bisa dipakai untuk berkali-kali
atau bisa diisi ulang. Hal tersebut terjadi karena bahan utamanya memungkinkan terjadinya
reaksi elektrokimia yang bersifat reversible (atau bolak-balik). Adapun Contoh jenis
baterai sekunder, yaitu:
1)
Baterai nikel-kadmium (NiCd)
Jenis
Baterai NiCd adalah sebuah baterai sekunder yang bahan utama katodanya terbuat
dari bahan logam nikel, sedangkan untuk bahan anodanya terbuat dari bahan kadmium
yang dibuat gulungan berlapis, dengan tambahan lapisan pemisah di antara
keduanya. Jenis Baterai NiCd juga mampu mengeluarkan lebih banyak daya daripada
jenis baterai alkaline, serta dapat diisi ulang dengan pengulangan sebanyak
1000 kali.
2)
Baterai litium-ion (Li-Ion)
Jenis
Baterai Li-Ion adalah jenis baterai sekunder yang paling sering dipakai dalam berbagai
alat elektronik portable, seperti smartphone atau ponsel pintar, dan termasuk juga
laptop. Hal ini karena jenis baterai Li-Ion mampu menghasilkan daya listrik
dalam jumlah sangat besar, dengan tegangan yang konstan, sangat hemat daya, serta
juga sangat jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan jenis baterai sekunder selainnya.
3)
Baterai asam-timbal
Jenis
Baterai asam timbal adalah sebuah jenis baterai sekunder yang di dalamnya terdiri
dari senyawa ksida timbal yang berfungsi sebagai elektroda positifnya, dan juga
bahan timbal yang berfungsi sebagai elektroda negatifnya, yang tersendam dalam sebuah
larutan berbentuk asam H2SO4.
Jenis
Bateri asam-timbal ini mampu menghasilkan daya tegangan dan juga arus yang sangat
tinggi, sehingga sangat banyak digunakan untuk menyalakan sebuah mesin
kendaraan bermotor, misalnya mobil, sepeda motor, dan bahkan semua jenis truk.
Prinsip dan Cara kerja baterai
Sebuah
Baterai bekerja menggunakan dua cara yang berbeda, namun prosesnya berkesinambungan,
yaitu dengan prinsip pengisian dan juga prinsip pengosongan.
Prinsip
pengisian merupakan sebuah mekanisme yang mengkonversi energi listrik untuk kemudian
disimpan lagi ke dalam bentuk awalnya sebagai energi kimia. Dalam proses pengisian,
sebuah baterai yang telah habis digunakan seluruh energi kimianya, bisa diisi
ulang lagi agar dapat digunakan kembali untuk menghasilkan listrik.
Adapun
Prinsip pengosongan, ia adalah sebuah mekanisme konvensi energi kimia menjadi sebuah
energi listrik. Pada proses pengosongan, semua energi kimia dipecah bentuknya melalui
cara elektrokimia, hingga menjadi sebuah energi listrik. Energi listrik tersebut
lalu dilepaskan ke sebuah perangkat elektronik.
Bisa
di simpulkan bahwa baterai pada rangkaian listrik berfungsi sebagai sumber
energi lain yang bisa mengoperasikan alat elektronik agar dapat di gunakan dalam
kegiatan sehari-hari
Posting Komentar untuk "Baterai Pada Rangkaian Listrik Berfungsi Sebagai"