Listrik ialah bentuk energi yang selalu terpakai di semua bidang kehidupan, baik dalam industry atau juga pada lingkungan perumahan masyarakat.
Energi
listrik diperoleh sebagai hasil gerak pindah partikel bermuatan, yang terjadi
pada sebuah penghantar dengan medan magnit, yang dengannya timbul tegangan dengan
potensial yang berbeda pada penghantar tersebut, tegangan yang berbeda itu
kemudian melahirkan energi listrik yang kita kenal dan gunakan.

Mengapa Kita Harus Berhati-hati Dalam Menggunakan Energi Listrik …???
Meskipun
pada Energi listrik terdapat manfaat yang benar-benar dibutuhkan manusia, namun
listrik juga menyimpan potensi bahaya yang menyebabkan kita harus berhati-hati
dalam menggunakan energi listrik. Di antara contoh potensi bahaya tersebut
adalah sebagai berikut :
1.
Menyebabkan Kebakaran
Energi
listrik merupakan salah satu bentuk energi yang menghasilkan panas, jika suhu
panas tersebut sangat berlebihan, maka
akan berakibat pada terbakarnya jaringan kabel listrik yang digunakan,
khususnya jika kualitas dari kabel itu tidak sebanding dengan besarnya pemakaian
arus listrik yang digunakan.
Mungkin
anda sudah pernah melihat berbagai berita kebakaran di tv yang penyebabnya
adalah korsleting pada kabel jaringan listrik. Hal ini merupakan potensi yang
paling berbahaya dari pemakaian energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Potensi ledakan di Mesin Pusat
Meski
setiap pusat pembangkit listrik umumnya sudah dilengkapi dengan sirkuit
otomatis sebagai pengaman saat terjadi kelebihan beban pemakaian, namun
berbagai resiko bahaya saat beroperasi tidak semuanya bisa dihilangkan.
Perhatian besar dan kehati-hatian para pegawai PLN sangat menentukan hal ini.
Jika
para tenaga kerja di lingkungan PLN sangat perhatian dan berhati-hati dalam
menjalankan SOP kerjanya, maka potensi bahaya seperti bisa diminimalisir.
Demikian juga jika sebaliknya, kecerobohan dan ketidakhati-hatian akan
memperbesar resiko buruk ini.
3.
Adanya Radiasi Listrik
Pada
area Mesin pembangkit listrik atau juga pada pusat pembagian listrik bertegangan
tinggi, pastinya akan terdapat radiasi dengan besaran tertentu, yang dihasilkan
dari arus induksi pada kawat media penghantar nya.
Meski
demikian, hingga sekarang bahaya dan efek samping radiasi listrik pada tubuh
manusia masih saja didiskusikan oleh ilmuwan dan para ahli kelistrikan, apakah ia
terbukti berbahaya atau tidak sama sekali.
4.
Resiko Kematian
Jika
ada orang yang tersengat arus listrik, maka tubuh orang tersebut hanya dapat
bertahan tidak lebih dari 3 menit, khususnya jika kuat arus listrik yang menyengat
nya 0.40 Ampere atau lebih. Setelahnya, kemungkinan besar orang tersebut tidak akan
bisa tertolong dan meninggal .
Potensi
Bahaya listrik dapat dialami oleh setiap orang yang tersengat aliran listrik
secara langsung maupun tidak. Potensi besar bahaya sengatan listrik berasal
dari alat-alat listrik yang sudah rusak.
Bahkan,
dalam beberapa kejadian ia menyebabkan peristiwa kebakaran yang akhirnya menyebabkan
kerugian material bernilai besar pada banyak pabrik industri, properti, dan
hingga ketidak selamatan diri para karyawan.
Siapakah Orang yang berisiko Tinggi Terkena Sengatan listrik?
Semua
orang Siapapun itu berpotensi terkena bahaya sengatan arus listrik, khususnya
ketika sedang bekerja menggunakan peralatan elektronik.
Oleh
sebab itu, setiap orang perlu berhati-hati dari potensi bahaya ini. Orang-orang
dengan tingkat resiko tinggi dari bahaya ini adalah para staf teknisi PLN, para
pekerja yang memakai peralatan listrik di pabrik, semua profesi yang berkaitan
erat dengan penggunaan listrik, serta para karyawan pekerja konstruksi
bangunan.
Sebagian
besar kejadian tersengat listrik disebabkan oleh kelalaian dan kesalahan
perorangan, misalnya:
1)
Menganggap bahwa sebuah alat elektronik sudah dimatikan, padahal masih dalam
keadaan hidup;
2)
Tidak memiliki pengetahuan dasar yang cukup, peralatan yang tidak memadai,
serta pencegahan yang kurang diperhatikan saat bekerja menggunakan berbagai
peralatan berlistrik;
3) Menggunakan berbagai jenis peralatan berlistrik dengan tidak mematuhi arahan keamanannya;
Standar Pencegahan Bahaya Listrik
Terdapat
penelitian yang menyebutkan bahwa 75% bahaya kecelakaan listrik disebabkan oleh
tidak adanya perhatian terhadap standar pencegahan dasar pada bahaya listrik.
Sedangkan, 25% terjadi karena murni kecelakaan yang terjadi karena berbagai
faktor.
Olehnya,
berbagai pusat industry yang mempekerjakan karyawannya di sekitar tempat tugas
yang sangat rawan sengatan listrik, memperhatikan hal ini dengan
sungguh-sungguh, dengan memasang berbagai tanda bahaya listrik pada berbagai
komponen di area kerja, serta menerapkan SOP kerja yang terpantau pelaksananya
dengan baik.
Di
bawah ini adalah contoh standar keamanan pencegahan bahaya listrik yang bisa
dijadikan SOP pada area kerja yang sangat rawan resiko sengatan listrik. Di
antaranya adalah:
1.
SOP Instalasi Listrik
1)
memastikan bahwa jaringan kabel instalasi listrik dalam keadaan baik, tidak ada
kabel yang luka atau putus, dll.
2)
menyiapkan socket-outlet yang memadai dan pas dengan jumlah peralatan yang akan dipakai.
3)
mencegah kelebihan beban pada sebuah kotak kontak.
4)
Memasang stop kontak darurat dan memberinya rambu yang jelas berupa “emergency
stop kontak” atau “Tombol Stop Kontak Darurat”.
5)
Peralatan listrik yang digunakan berada di dekat sambungan listrik yang
digunakan, sehingga mudah dicabut dengan cepat saat darurat.
2.
SOP Peralatan Listrik
1)
Peralatan kelistrikan yang akan dipakai sesuai dengan kondisi dan kapasitas
listrik di area kerja;
2)
Mematuhi protocol keamanan yang ada dalam buku petunjuk panduan peralatan yang
digunakan;
3) Memberi perhatian khusus pada peralatan yang beroperasi dengan pemakaian bahan bakar yang sangat mudah terbakar.
4)
Segera mengganti berbagai peralatan kelistrikan yang sudah rusak, ataupun sudah
dipastikan akan rusak;
5)
Selalu memantau keadaan jaringan kabel listrik di seluruh area kerja.
6)
Mematikan listrik, semua peralatan, dan juga stop kontak pada area kerja yang
sudah tidak digunakan.
3.
SOP Perawatan
1)
Pastikan bahwa semua peralatan berlistrik dalam kondisi baik dan tersambung
dengan kabel jaringan listrik yang benar.
2)
Pastikan bahwa semua kabel yang dipakai saat bekerja menggunakan berbagai
peralatan berlistrik terhubung dengan kuat pada colokan yang dipakai.
3)
Segera mengganti semua peralatan kelistrikan yang rusak dengan peralatan yang
baru.
4)
Memakai jenis konektor yang berkualitas sebagai penghubung antar kabel.
5)
Memastikan bahwa semua jaringan kabel dalam keadaan baik dan aman.
Semua
poin SOP di atas hanyalah contoh, anda bisa membuat SOP untuk beragam keperluan
dan jaminan keamanan di berbagai area kerja di perusahaan anda.
Secara
garis besar, SOP (standard Operating Procedure) atau Prosedur Standar Operasi
kerja dibuat berdasarkan beberapa bidang berikut, yaitu:
1)
SOP Instalasi jaringan distribusi aliran listrik ke semua area kerja;
2)
SOP Penggunaan setiap alat bertenaga listrik, dari awal penggunaan hingga ke
penyimpanan;
3)
SOP Semua kegiatan yang menggunakan energi listrik;
4)
SOP control peralatan kerja;
5)
SOP Proses per item kerja yang memakai listrik;
6)
SOP sistem keselamatan kerja dan pertolongan pertama (K3) bahaya kelistrikan;
7)
Manajemen keadaan darurat bahaya kelistrikan;
8)
Rambu peringatan dan petunjuk di semua area dengan potensi tinggi sengatan
listrik;
Posting Komentar untuk "Mengapa Kita Harus Berhati-hati Dalam Menggunakan Energi Listrik"