Jelaskan Perbedaan Listrik AC dan DC
listrik saat ini sudah
merupakan bagian dari kebutuhan dasar bagi semua orang, sebab dalam 24 jam,
semua orang sudah tidak bisa lagi beraktivitas dengan lancar untuk memenuhi
berbagai kebutuhannya tanpa adanya listrik. Misalnya saja untuk menonton tv,
bekerja menggunakan computer, pengisian ulang daya bateray smartphone, dan
lain-lain, yang semuanya mustahil dilakukan tanpa adanya listrik. Meskipun waktu ke waktu biaya pembayaran pemakaian
listrik semakin tinggi, namun sebagai bentuk keperluan vital harian, hampir
semua orang tetap belum mampu menghindari penggunaanya pada aktivitas
keseharian.
Terdapat sejuta kegunaan
aliran listrik, dengan perannya vital
dalam aktivitas keseharian manusia, contohnya sebagai pencahayaan tengah malam,
pompa air, penunjang berbagai peralatan kantor, sekolah, serta alat elektronik
lainnya.
Tetapi, Sudahkah
anda mengetahui bahwa jenis aliran
listrik dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe AC serta tipe DC ???? kebanyakan
kalangan bahkan tidak pernah paham tipe energi ini. kebanyakan masyarakat hanya
tahu memakai listrik, tetapi tidak pernah belajar tentang berbagai istilah
dasar dunia kelistrikan, misalnya istilah tipe listrik AC dan DC.
Energi vital yang selama
ini kita kenal dan gunakan ini merupakan energi yang dialirakan dari pusat
pembangkit listrik, untuk jutaan rumah melewati rangkaian kabel khusus, pada
setiap detiknya. Aliran ini terjadi disebabkan oleh terdapatnya perbedaan
tegangan pada kabel jaringan penghubung antara masing-masing titik awal dan
titik tujuan energi tersebut.
Jika perbedaan tegangan
pada sumber energi pada pembangkit listrik dan titik tujuannya sangat besar,
maka tingkat ketinggian tegangan di antara masing-masing titik tersebut pun
akan bertambah tinggi.
Dalam sistem satuan
internasional, kuat arus listrik dilambangkan dengan ampere (A), dan
dituliskan berlambang I (dibaca: current). Pada kondisi normalnya,
arus listrik dialirkan sendirinya sesuai arah arus listriknya yang positif.
Hal ini berarti juga
listrik melakukan gerakan sendiri khususnya dari sumber yang bermuatan positif
ke objek bermuatan sebaliknya atau negatif, bisa dikatakan pula bahwa aliran
arus listrik dialirkan dari sumber dengan potensial tinggi ke objek dengan
tingkat potensial rendah.
Jika dikategorikan
berdasar tujuan gerak arus listriknya, listrik dibagi dalam 2 tipe, yakni
aliran listrik searah (DC: direct current ) dan
listrik berarah bolak-balik (AC: alternating current ).
Energi Listrik bertipe Direct Current (DC) merupakan listrik yang bergerak searah, yaitu bersumber
dari kutub negative, lalu bergerak menuju kutub positif, serta terbatas pada
pergerakan searah. sumber energi tipe listrik DC dikelompokkan pada tiga
kategori, yakni listrik primer misalnya baterai ( bagian ini disebut:
Leclanche), volta elemen, Daniel elemen, dll.
Jika semua benda kategori sumber Listrik DC
tersebut mencapai titik seimbang potensialnya, maka tidak bisa lagi diisi
kembali, hal itu diakibatkan adanya komponen yang sudah berubah, atau juga
telah rusak.
Kategori kedua dari DC
yaitu DC sekunder, misalnya accumulator
yang dikenal dengan aki, elemen zat alkaline untuk energizer, dan lain
sebagainya, yang keseimbangan potensialnya tercapai, maka ia bisa diisi
potensialnya melalui setrum listrik atau dicas dengan charger khusus.
Kategoti DC ketiga yakni listrik DC mekanis, misalnya
generator, sebuah dinamo, serta stopkontak
PLN. Dalam keseharian, pemanfaataan aliran listrik DC bisa kita lihat
pada berbagai alat elektronik seperti pada komputer, sebuah laptop, tv, Lampu
listrik LED, dan lain sebagainya.
Contoh Pemanfaatan
Aliran Listrik DC
1) banyak dipakai untuk
berbagai alat elektronik kecil dan juga gadget.
2) tidak bagus digunakan
pada jarak jauh dari sumber, namun bisa disimpan secara mudah dalam sebuah
baterai.
3) Sebagai sumber energi
pada smarthponee, laptop, aneka alat rumah tangga, radio, dan berbagai alat
elektronik selainnya.
4) dipakai pada senter
baterai.
5) dipakai pada EV,
mobil hybrid, dan juga automobile.
Aliran Arus Listrik
AC
Aliran listrik tipe
Alternating Current atau AC sering disebut pula dengan listrik bolak-balik.
Tipe Arus listrik ini adalah hasil dari sebuah generator penghasil listrik,
tetapi besaran dan juga arah alirannya terus berubah dari waktu ke waktu. Aliran
listrik bolak-balik ini berbentuk gelombang listrik berfrekuensi tertentu, sert
membentuk sinus. Inilah penyebab kenapa banyak pula yang menyebut aliran arus
listrik AC dengan sebutan gelombang sinus.
Sumber arus listrik AC
contohnya yaitu listrik dari PLN, genset listrik, sebuah dinamo, dan juga
turbin tenaga angin. Meski demikian, pemakaian listrik dengan tipe AC
diidentikkan sebagai listrik dari PLN.
Hal ini disebabkan
karena PLN merupakan penghasil listrik AC skala besar yang dikenal oleh
kalangan masyarakat umum saat ini. Berbagai alat elektronik bertenaga arus
listrik AC misalnya yaitu mesin cuci, semua jenis lampu listrik, kompor dapur
listrik, pompa air listrik, dan lain sebagainya.
Contoh Pemakaian
Arus Listrik AC
1) Penyaluran listrik
jarak jauh oleh PLN untuk pemakaian di Kantor dan juga Rumahan.
2) Bisa dirubah ke dalam
bentuk tegangan tinggi agar mengalir ke tegangan rendah, maupun sebaliknya
dengan sangat efisien memakai bantuan transformator.
3) dipakai pada berbagai
alat elektronik ukuran besar, contohnya freezer, pada mesin cuci, tv, kipas
angin, AC, lampu, dll.
Perbedaan Listrik
AC dan DC
Singkatnya perbedaan
utama listrik DC dan AC adalah berikut ini:
1) Arus listrik tipe AC
sangat aman disalurkan dalam jarak jauh, meski dengan kabel listrik yang cukup
panjang. Arus listrik AC juga punya kekuatan arus lebih besar saat disalurkan.
Sedangkan listrik DC jika disalurkan melalui kabel pada jarak yang sangat jauh
akan menjadi lemah, semakin jauh jaraknya dari pusat energi, maka akan semakin
lemah arus listriknya.
2) Arah mengalirnya
elektron pada arus listrik AC bersumber dari magnet yang bergerak mengitari
kawat kabelnya. Sedangkan arah aliran elektron arus listrik DC merupakan magnet
stabil yang memang sudah ada pada sepanjang kawatnya.
3) Frekuensi listrik AC
50Hz hingga 60Hz, bergantung pada ketentuan penggunannya, Sedangkan frekuensi
listrik DC adalah 0 (NOL).
4) Listrik AC berbalik
arah saat dialirkan pada suatau rangkaian, Sedangkan listrik DC hanya bisa
dialirkan satu arah dengan rangkaian
listriknya.
5) Listrik AC terkadang
berubah besaran arusnya setiap waktu, Sedangkan besarnya arus listrik DC tetap
sampai kapanpun.
6) elektron listrik ac
bergerak maju dan juga mundur, sedangkan elektron listrik dc bergerak konsiten
satu arah, yaitu hanya bergerak maju.
7) Listrik AC digunakan
pada generator listrik, Sedangkan listrik DC digunakan pada sell atau baterai.
8) Ukuran passive arus
listrik ac adalah impedansi, Sedangkan ukuran passive arus listrik dc adalah
hambatan.
9) Faktor daya listrik
ac berada antara 0 hingga satu, Sedangkan faktor daya listrik dc konsisten 1.
10) Jenis arus listrik
ac berbentuk segiempat, bentuk sinusodial, bentutk segitiga, dan bahkan
trapesium, Sedangkan jenis arus listrik dc berbentuk pulse atau murni.
Posting Komentar untuk "Pengertian Arus Listrik Dc Dan Arus Listrik Ac"